Sunshine
Becomes You
Judul: Sunshine Becomes You
Penulis: Ilana Tan
Pewajah Sampul: yustisea.satyalim@gmail.com
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 432 hlm
Lebar : 20cm
Harga: Rp 65.000,-
Rilis: Januari 2012
ISBN: 978-979-22-7813-2
SUNSHINE
BECOMES YOU
Buku ini
berkisah tentang harapan yang muncul di tengah keputusasaan, tentang impian
yang bertahan diantara keraguan, dan tentang cinta yang memberi harapan untuk
hidup ini sungguh menyentuh hati. Bagaimanapun buku ini layak dijadikan bacaan,
terlebih untuk para pecinta novel romantis.
Berikut review novel “sunshine
becomes you” :
Review
“Dan kuharap
dia tahu bahwa selama aku masih bernapas, aku akan selalu mencintainya. Sepenuh
hatiku. Selamanya.” hal.432
Kejadiannya terjadi begitu cepat. Mia terpeleset
karpet tua di studio tari dan menubruk Alex Hirano. Kejadian yang menyebabkan
tangan Alex terkilir hingga Mia mendapatkan julukan ‘malaikat kegelapan’ dari Alex. Alex seorang pianis terkenal
terpaksa harus membatalkan seluruh jadwal konsernya yang di akan di adakan
seminggu lagi. Merasa berutang pada Alex karena telah membuatnya tidak bisa
bermain piano selama 2 bulan, Mia pun menawarkan diri untuk membantunya
mengurusi segala urusan dapur dari mulai masak-memasak hingga membersihkan
apartmen Alex setiap harinya.
Alex tidak ingin dekat-dekat dengan
‘malaikat kegelapannya’ tapi kenapa semua orang termasuk ayah dan ibunya justru
merasa Mia Clark adalah orang yang sangat menyenangkan? Walau enggan
mengakuinya, Alex tahu bahwa kopi buatan Mia adalah yang terbaik.
“Aku tahu kau
merindukanku,Alex Hirano.”
“Kopimu,Clark.
Aku merindukan kopimu.”
“Sama saja.
Kopiku. Aku.”
“Kalau kau tak
bisa hidup tanpa kopiku, berarti kau hampir tak bisa hidup tanpaku.” hal.200
Entah sejak kapan Alex merasa bahwa
Mia tidaklah begitu menjengkelkan lagi. Tepatnya, kehadiran Mia Clark justru
membuatnya hidupnya lebih ‘hidup’.
Dan baru kali ini seorang Alex Hirano merasa tak berdaya tanpa Clark berada
didekatnya.
“Mungkin kau
tidak membutuhkanku. Tapi aku membutuhkanmu.” hal.415
Kata-kata
yang di ucapkan alex hirano berhasil membanjiri mata indah mia clark.
“Kau membuat mereka terpesona.”
“Benarkah?”
“Padahal aku
hanya ingin menawan hati satu orang.” hal.402
Si pangeran
arrogan ini sudah jauh berubah setelah mengenal Mia, menjadi lebih peka, lebih
perhatian dan lebih penyayang.
“Tapi aku tidak
bisa menunjukkan kelemahan seperti itu di hadapannya. Dia membutuhkan seseorang
yang bisa mendukungnya, seseorang yang bisa membantunya ketika dibutuhkan, yang
bisa diandalkannya, seseorang yang bisa meyakinkannya bahwa segalanya akan
baik-baik saja.” hal.384-385
Alex
memberanikan diri mengatakannya di depan Ray, adiknya yang ia tahu sangat mencintai
Mia Clark. Ray tidak bisa berkata apa-apa, Ia hanya ingin mengucapkan dan
menegaskan kenyataan. ”kau...sangat mencintainya, bukan?” Alex mengerjap, matanya
yang buram mulai terlihat berkaca-kaca ketika menggumamkan dua patah kata dari
dasar jiwanya dengan lirih.
“Sepenuh hati”
Alasan saya
memilih novel ini, jujur ini kali pertama saya membeli novel, jadi saya masih
awam dalam memilih novel. Saat datang ke toko buku, karena pengetahuan saya
yang kurang mengenai novel jadi saya menanyai seorang penjaga toko buku di toko
itu. Saya menanyakan novel korea yang menurutnya bagus. Alasan mengapa saya
menanyai novel korea itu karena saya sangat suka negeri gingseng tersebut.
Jadi, saat itu ia merekomendasikan saya buku karangan “Ilana Tan” “ sunshine becomes you”. Saat melihat novel
ini saya tertarik dengan cover buku yang sangat cantik. Karena saya tidak tahu
menahu masalah novel-novel lain yang lebih bagus jadi tidak ada pilihan saya
untuk memilih novel yang lain. Tidak langsung memilih, saya juga mengelilingi
toko buku untuk melihat-lihat novel yang lain. Mungkin saat itu keberuntungan
tidak memihak kepada saya, novel di toko buku itu hanya tinggal sedikit dan
novel yang lain sudah di daftarkan judulnya. Tidak berfikir panjang saya
lagsung membeli novel itu dan berharap ceritanya sesuai dengan apa yang saya
harapkan.
Buku ini diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka
Utama pada 02 Februari 2012 lalu. Tidak banyak orang yang mengetahui tentang
pribadi Ilana Tan. Ilana dianggap sebagai sosok yang misterius karena tidak
pernah mencantumkan profilnya pada setiap buku yang dibuatnya. Dari situlah
keistimewaan Ilana Tan, sosok misterius yang menghasilkan karangan-karangan
yang sangat indah dan menakjubkan. Karangannya yang sangat popular yaitu
tetralogi 4 musim yang menjadikan keempat buku tersebut bestseller. Buku
pertama dari tetralogi tersebut adalah summer in seoul, lalu Autumn in Paris,
Winter in Tokyo, dan yang terakhir Spring ini London. Ada yang mengatakan bahwa
Ilana Tan tinggal di Jakarta dan sekarang bekerja menjadi seorang penulis.
Lewat buku
ini, Ilana Tan berhasil mengangkat kisah cinta romantis yang berlatar belakang
di New York. Alur cerita yang di gunakanya ialah alur maju ia menceritakan kisah cinta biasa, tetapi digambarkan dengan
sangat menarik. Gaya penulisan dan bahasa yang mengalir dengan indah membuat
pembacanya ikut larut dalam emosi yang disampaikan penulis dengan baik. Kisah
cinta yang diangkat pun sangat romantis dan manis, tetapi tidak berlebihan.
Dari segi fisik, novel ini mempunyai kover yang mampu memikat perhatian,
terutama wanita. Warna kover merah muda solf yang dipadukan dengan latar yang
menarik.
(watak tokoh)
Alex Hirano seorang pianis keturunan jepang yang tinggal
di amerika, dan telah menyelesaikan sekolahnya di “Juilliard”
sekolah seni terkenal dan terbesar yang ada di New York. Menjadi pianis ialah
mimpinya sejak dulu, dia juga telah menciptakan karya-karya instrumental yang
telah dibekukan menjadi CD dan tersebar di seluruh dunia. Alex hirano selalu
memainkan nada-nada indah dan menyentuh hati, namun berbeda dengan sikapnya, ia
adalah seorang yang dingin, ia bukan
orang yang cepat akrab dengan orang lain. Alex Hirano seseorang yang sangat
mencintai pekerjaanya bahkan ia lupa untuk makan dan ia hanya membutuhkan segelas
kopi pagi hari, dan hanya kopi yang dapat membuatnya hidup. Ia hanya
menghabiskan waktu di kamarnya dengan jari di atas piano, selembar kertas dan
pulpen, bahkan ia tidak pernah keluar dari apartemennya untuk berjalan-jalan.
Dan satu kata yang dapat menggambarkan Alex Hirano secara lengkap yaitu
“arrogan”.
Mia Clark wanita cantik yang mempunyai badan
lentur ini mampu membuat semua orang terposan dengan gerakan tariannya. Daya
tariknya di atas panggung sangat lah kuat tak bisa di pungkiri lagi
sampai-sampai seorang Alex Hirano lelaki terkejam yang pernah di temuinya menjadi
luluh dan tidak bisa berkomentar apapun saat melihatnya menari di atas pangung
dan itu adalah kali pertama Alex melihatnya menari. Mia Clark seorang siswi
tari universitas “Juilliard” yang di puji-puji oleh semua orang mengundurkan
diri dari kelompok tari yang sangat terkenal di New York. Ia memutuskan untuk
mengajar tari di sebuah studio yang sederhana. Mia Clark adalah seorang yang
sangat lembut, sangat mudah bergaul, dan semua orang yang melihatnya pasti
menyukainya, dan ia adalah seorang pekerja keras. Semua orang mengira Mia
adalah keturunan Asia, wajahnya sangat mirip dengan wajah-wajah gadis asia,
mata yang sipit dan kulit putih bersihnya sangat jelas terlihat. Dan ternyata
Mia Clark adalah anak adopsi keluarga Clark, dan bahkan sampai sekarang ia
tidak tau asal keturunannya dan siapa orang tuanya. Ia di tinggalkan di sebuah
panti asuhan tanpa asal-usul yang jelas sampai akhirnya keluarga Clark mengangkatnya
sebagai anak.
Ray Hirano lelaki berjiwa muda dan cerita, ia
langsung jatuh cinta kepada Mia ketika pertama kali melihatnya menari. Ray
Hirano adalah adiknya Alex Hirano. Ray memiliki sifat yang jauh berbeda dengan Alex.
Ray adalah orang yang sangat ceria, mudah berteman, dan semua orang yang berada
di dekatnya akan di buatnya merasa nyaman dan pastinya akan tertawa melihat
tingkahnya. Mewarisi darah seni dari oranag tua nya yang merupakan seorang
komposer terkenal dan kakak laki-laki nya Alex yang merupakan seorang pianis
terkenal, Ray pun menyukai seni sepenuh hatinya. Ia adalah seorang penari dari
grup dance B-boy. Grupnya pun sudah
sangat terkenal dan telah beberapa kali memenangkan perlombaan-perlombaan
besar. Ray sangat mencintai keluarganya dan satu-satunya orang yang di
khawatirkan olehnya adalah Alex kakak nya yang tidak di ketahui kabarnya.
Memang telah menjadi kebiasaan Ray menggangu ketenangan Alex yang selalu
sendiri. Ray hadir sebagai pembuat olah yang membuat kakaknya tidak habis
fikir. Hingga suatu hari Ray mengatakan bahwa ia telah menjadi guru tari di
sebuah studio kecil, dan itu semua di lakukan karna ia ingin terus berjumpa dan
melihat wanita itu menari, wanita yng telah mengambil hatinya.
Never seek to tell thy love, Love that never told can be, For the gentle wind doth move
Silently, invisibly.
I told my love,I told my love, I told her all my heart,
Tremblng,
cold, in ghastly fears. Ah! She did depart!
Soon after she was gone from
me, A traveller came by,
Silently,
invisibly
He took her with a sigh.
Love’s
secret, William blake (1757-1827)
Alex dan Ray, seumur hidup mereka tidak pernah
memperebutkan apa pun. Sejak kecil mereka tidak pernah memperebukan mainan,
tidak pernah memperebutkan kasih sayang orang tua mereka. Mereka juga tidak
pernah memperebutkan wanita. Sampai sekarang. Sepertinya sekarang mau tidak mau
mereka harus mulai berebut. Karena untuk yang satu ini Ray tidak ingin berbagi.
Dan kalau dugaannya benar, ia yakin Alex juga tidak ingin berbagi. - Hal.333
Gadis itu menatap mereka dengan cara yang sama,dan
tersenyum kepada mereka dengan cara yang sama. Apakah gadis itu tidak tertarik
kepada kedua laki-laki tersebut?.-hal.165
Alex
terpaksa melangkahkan kakinya untuk mengikuti keinginan adiknya bertemu dengan
seorang yang menjadi cinta pandangan pertama adiknya itu. Dan wanita itu
berhasil membuat adiknya yang sangat tidak sabaran menjadi seorang guru. Alex
yang seharusnya menulis lagu baru untuk konsernya minggu depan malah harus
menghabiskan waktu dengan melakukan hal yang tidak berguna. Yaitu bertemu
dengan seseorang, seseorang yang bahkan ia sangat tidak ingin untuk mengenalnya.
“small step big step dance studio” di situ lah tempat Ray mengajar sekarang dan
di situlah ia bertemu dengan sang bidadari pujaan. Mia, Mia Clark namanya.
Entah sedang sial atau bagaimana,
hari itu Alex Hirano harus bertemu dan berurusan dengan Mia Clark. Mia malah
mencederai tangannya, membuatnya harus membatalkan jadwal konsernya, dan
menderita kerugian material yang tidak sedikit. Semenjak hari itu Alex Hirano
menganggap gadis itu sebagai “malaikat kegelapan” dan tidak ingin bertemu
denganya lagi. Dan begitu pula dengan Mia. Sebenarnya dia tidak ingin bertemu
dengan Alex lagi. Pertama, karena malu Dia telah mencederai tangan seorang
pianis sehingga mengharuskan pianis itu membatalkan pertunjukkannya yang
tentunya menyebabkan masalah-masalah rumit lain menyangkut kerugian yang sangat
besar. Kedua, karena takut Alex Hirano sangat marah padanya. Dan tatapan dingin
laki-laki itu membuat Mia ingin mundur teratur, berbalik, lalu berlari pergi.
Namun itu tidak dilakukan Mia. Perasaan bersalah terus menghantuinya dan
membuat perasaannya sangat tidak enak. Mia merasa perlu melakukan sesuatu untuk
menebus kesalahannya.
Segala hal telah di lakukan Mia Clark untuk
meyakinkan Alex agar mengizinkannya untuk membantu setiap kegiaatan yang tidak
bisa Alex lakukan dengan satu tangan. Mia
ingin menjadi tangan kiri Alex. Namun, lagi-lagi Alex tidak mempedulikan
nya. Hingga kemarahannya telah sampai ke ubun-ubun hingga akhirnya ia tersadar
betapa hancurnya kehidupanya setelah ia hanya memiliki satu tangan yang
berfungsi. Bahkan untuk membuat kopi pun
ia tak mampu. Mia hampir saja putus asa dan menyerah, tetapi tanpa diduga
justru di saat itu Alex mencoba membuka hatinya. Ia membiarkan mia untuk
menjadi pengurus apartemennya selama tangannya masih dibebat.
Mia mengerjakan semua pekerjaan
rumah mulai dari memasakan sarapan membersihkan rumah menyiapkan makan siang
dan malam. Semua itu di lakukannya setiap hari. Alex sangat risih dengan
kehadiran orang lain di sela-sela kehidupannya. Namun, Alex terus bergantung kepada
Mia selama tanggannya masih di bebat, dan Mia harus selalu menyetujui segala
permintaan Alex tentunya.
Suatu hari,
Alex meminta Mia untuk mengantarnya pergi ke “Julliard” sekolahnya dulu. Dan
saat itu Alex baru tau saat melihat jaket putih bertulisan “Julliard” berada di
mobil Mia. Ternyata Mia juga seorang lulusan sekolah seni terbesar di Amerika. Alex
hanya menyuruh Mia mengantar dan menunggunya sampai ia selesai
berbincang-bincang dengan gurunya. Tapi, apakah Mia harus mengikuti semua
perkataan Alex? Tentu saya tidak untuk urusan-urusan tertentu. Mia juga ingin
berjumpa dengan gurunya saat itu, sampai akhirnya Mia berhenti di sebuah
theater tari. Banyak orang-orang sedang melatih terian mereka dan seorang guru
dengan bangga memperkenalnya sosok Mia sebagai murid terhebatnya dan itu tentu
saja membuat Mia malu. Karena terus-terusan di banggakan Mia mulai sedikit
memberi contoh bebrapa tarian. Dan tanpa ia sadari saat itu Alex Hirano sedang
duduk di kursi penonton dan sungguh, Alex Hirano sangat terpesona melihatnya
menari. Dan, benar seperti apa yang orang-orang bilang, semua orang yang
melihatnya menari pasti akan terpesona.
Saat itu
mata Alex Hirano tidak bisa berkedip melihat Mia. Namun saat itu sebesit pertanyaan
merasuki jiwa Alex. Seorang penari sehebat itu seharusnya bergabung dengan
kelompok tari terkenal dan menari dalam pertunjukan-pertunjukan besar di
seluruh dunia. Lalu kenapa Mia Clark memilih mengajar di studio tari kecil yang
tidak terkenal?.
Alex mulai
goyah, tak tahu apa yang di fikirkanya ia mulai meresapi kata-katanya “malaikat
kegelapan” bagaimana bisa ia mengatakan itu kepada seorang gadis yang tersenyum
secerah matahari. Dan bagaimana bisa dulu ia ingin jauh-jauh dari gadis itu dan
berharap tidak bertemu lagi dengannya. Semenjak saat itu perlahan-lahan sikap
Alex kepada Mia mulai membaik. Aneh rasanya bagi Mia. Entah kenapa seorang Alex
yang selalu saja bersikap seenaknya akhir-akhir ini mulai bersikap ramah
padanya bagaikan seorang pangeran berkuda putih. Namun fikiran pangeran berkuda
putih itu hanya mampu bertahan selama sedetik. Alex terus saja bersikap acuh
tak acuh dan menyuruh Mia tanpa mengenal lelah.
Suatu hari
Alex mengajak Mia menemaninya untuk makan malam di luar, namun sebagaimana
sikap seorang pangeran arrogan, ia tidak bisa mengatakan suatu hal dengan
baik-baik ia malah membuat ajakan makan malam itu sebagai suatu suruhan yang
harus di ikuti oleh Mia. “Upper West Side” restoran Italia yang sangat terkenal
di Amerika. Hari itu restoran terlihat sangat penuh banyak orang-orang
mengantri di luar karena kehabisan tempat duduk. Begitu melihatnya saja Mia
langsung kehilangan semangatnya namun beda halnya dengan Alex melihat restoran
penuh dan tidak ada meja untuk mereka ia malah tersenyum. Dan kemudian
menerobos antrian untuk masuk. Dan tentu saja semua orang melihat mereka dan
sedikit berkata-kata.
Seorang
lelaki paruh baya namun masih terlihat segar bugar itu menyambut Alex dengan
pelukan hangat. Kemudian Alex mulai menarik tangan Mia untuk mengikutinya
menjumpai seseorang. Seorang wanita bertubuh langsing berambut gelap keriting
berusia setengah baya. Elanor namanya dan suami nya lelaki yang mereka jumpai
di lantai bawah, Paolo Monarti namanya. Mereka adalah pemilik restoran sekaligus
orang tua sahabat Alex dulu. Namun, suatu kejadian menimpa Alex dan sahabatnya
hingga akhirnya mereka di pisahkan untuk selama-lamanya.
Hari itu
Alex, Valentino, dan beberapa orang teman mereka akan makan malam bersama.
Ketika acara makan malam itu selesai, Valentino menawarkan diri mengantar Alex
pulang. Alex menolak. Katanya ia masih ingin mengobrol lebih lama dengan teman-teman
yang lain dan menyuruh Valentino pulang duluan. Alex mengamati Valentino
mengendarai mobilnya pergi. Tetapi saat itu tiba-tiba sebuah SUV melaju kencang
dari arah berlawanan, oleng, dan langsung menabrak sedan yang di kemudikan Valentino.
Semua terjadi begitu cepat di depan mata Alex. Alex langsung menghubungi 911.
Valentino saat itu masih bernafas ketika tiba di rumah sakit, tetapi hal itu
tidak berlangsung lama. Ia meninggalkan semua orang yang menyayanginya untuk
selama-lamanya.
Setelah
kejadian itu Alex adalah orang yang sangat terpukul. Ia terus menerus
mengunjungi Restoran Paolo dan Elanor hingga akhirnya sedikit demi sedikit luka
di hatinya mulai sembuh. Entah kena sihir apa. Alex terus saja heran melihat
gadis itu yang tiba-tiba sudah sangat akrab dengan Elanor. Ya! Dengan sangat
terpaksa akhirnya Alex harus mengakuinya kalau gadis itu adalah gadis yang
menyenangkan.
Esoknya Ray
mulai mencemaskan keadaan Mia. Saat terakhir kali ia melihat Mia, Alex masih
bersikap uring-uringan dan sama sekali tidak berusaha bersikap ramah kepada
Mia. Hari itu Ray benar-benar heran saat melihat kakaknya Alex turun dari mobil
Mia. Ray memperhatikan tangan Alex tidak lagi di gantung di depan dada walaupun
pergelangan tangannya masih di perban. Saat itu pemandangan aneh terjadi di
depan mata Ray. Alex mengatakan suatu hal kepada Mia membuat Mia harus
mengacak-ngacak tasnya dan menjatuhkan kunci mobilnya. tanpa di suruh Alex
mulai membungkuk dan memungut kunci mobil Mia. Kejadian itu sungguh membuat Ray
terkejut. “wah... ada seseorang yang
mulai berubah” pikirnya.
Saat itu
hanya ada dua orang pria dengan tatapan membunuh. Namun Ray mencair kan
suasana. Dia menanyakan kepada kakaknya tentang bagaimana cara agar ia dapat mengungkapkan
perasaannya kepada Mia. Sedangkan Ray masih belum tau apapun tentang Mia dan perasaannya.
Tanpa banyak bicara Alex mulai menyebutkan segala hal mengenai Mia yang tidak Alex
ketahui. Mia adalah seorang penari, ia juga sangat menyukai lagu Italia dan
juga makanan Italia. Ray menyembunyikan
kecurigaanya, dan memikirkan wajar kalau kakaknya itu tahu lebih banyak
mengenai Mia karena akhir-akhir ini ia lebih sering bersama Mia. dan kemudian
beribu pertanyaan mulai di lontarkan Ray kepada Alex. Ray berencana untuk
menyatakan perasaanya kepada Mia malam itu, dan meminta Alex mendoakannya agar
sukses. Namun tanpa Ray sadari Alex tidak memenuhi permiantaanya.
Malam itu Alex
hanya memainkan pianonya dan berusaha menciptakan lagu baru. Namun ia sangat
lapar saat itu. Ia sangat membutuhkan Mia Clark di sampingnya. Ia mencoba
membuka makanan kaleng namun ia tidak dapat melakukan itu dengan satu tangan.
Sedangkan malam itu adalah malam dimana Ray dan Mia seharusnya menghabiskan
makan malam bersama. Namun Mia tiba-tiba memberi kabar kepada Ray bahwa ia
sedak tidak enak badan dan harus beristirahat. Alex yang tidak tahu-menahu
tentang keadaan Mia malah menyuruhnya untuk datang keapartemennya sesegera
mungkin. Mia sedikit menolak namun tidak ada alasan yang dapat di percaya oleh Alex.
Kemudian Alex mengirim pesan kepada Ray menanyakan keberadaannya saat itu. Ray
sedang bermain boling dengan teman-temannya dan makan malamnya dengan Mia di batalkan
karena Mia sakit. Alex hanya bisa terdiam saat itu dan berusaha secepat mungkin
menghubungi Mia.
Keadaan Mia
saat itu masih belum terlalu membaik. Hanya saja ia sudah mulai bisa bergerak
dan demamnya juga sudah turun. Dengan susah payah, akhirnya Mia sampai ke
apartemen milik Alex. Alex pun sedikit terkejut melihat keadaan Mia yang pucat.
Saat itu Alex yang terlalu khawatir malah memarahi Mia. Bagaimana bisa orang
sakit berjalan keluar malam-malam dengan udara yang dingin. Alex di buat
semakin panik dengan kondisi Mia. namun setelah masuk keapartemennya sepertinya
keadaan Mia mulai membaik. Dan ia benar, Mia sendiri yang menyatakanya “sebenarnya aku merasa lebih baik setelah
datang kesini”. Kata-kata itu. Saat Mia mengatakan kata-kata itu sebuah
senyuman mulai mengembang di bibir Alex. Alex menjadi sangat senang . Alex
sangat yakin saat Mia mengatakan kata-kata itu Mia sedikitpun tidak bermaksud
apa-apa. Namun, perasaan Alex beda, pada
saat itu Ia merasa seperti orang bodoh karena berharap... berharap kemudian Alex
kembali bingung apa yang seharusnya ia harapkan?. Malam itu banyak hal yang
terjadi yang membuat Alex mulai melebarkan senyumnya. Dan satu hal yang tidak
di lupa Alex saat gadis itu menyebut namanya.
Suatu hari Alex
mendengar bel apartemennya berbunyi dan ketika ia membuka pintu. Tenyata orang
tuanya kini telah berdiri di depan pintu apartemennya. Mama Alex mrs.Kim mulai
curiga dengan apartemen anaknya yang tidak seperti biasa apa lagi tidak lama
setelah itu Mia datang tanpa mengetuk pintu alias Mia memiliki kunci apartemen
Alex. Dan kemudian di susul oleh Ray yang menekan bel menunggu pintu di buka.
Bagaimana bisa ini terjadi? Ray adik nya Alex dan Orang tua Alex tidak memiliki
kunci apartemen pribadi Alex namun Mia Clark yang bukan seseorang yang penting memiliki
kunci apartemen Alex. Mr.Kim pun mulai mengamati kedua putranya yang saat ini
telah duduk di meja makan.
Mr.Kim
merasa ada yang aneh antara kedua putra nya dan gadis ini. Membuat mr.Kim
penasaran dan mulai mengamati mereka bertiga. Melihat cara Ray memperlakukan Mia
mr.Kim langsung mengetahui bahwa putra bungsunya ini menyukai gadis itu. Sedang
kan Alex putra sulung nya ini lebih tertutup mr.Kim tidak bisa membaca gerak
geriknya dan tidak bisa mengartikan sorotan matanya ketika melihat Mia, namun
ada beberapa hal yang membuat semua ini semakin menarik untuk di amati. Ray
memang terlihat lebih akrab dengan Mia namun Alex lah yang mengetahui lebih
banyak tentang Mia, contohnya saat Mia sedang mencari-cari sesuatu Alex
langsung mengambil serbet dan mengulurkannya kepada Mia. kemudian mr.Kim juga
melihat saat Alex otomatis mendorong mangkuk kecil berisikan potongan lemon di
atas meja ke arah Mia. Mr.Kim pun mulai di buat penasaran dengan sikap Alex.
Saat itu
mr.Kim tak henti-hentinya mengamati secara diam-diam ketiga orang itu. Apalagi
setelah memergoki Mia sedang duduk berdua bersama Alex di meja dapur.
Memerhatikan sikap Mia ke Ray dan ke Alex ada satu hal yang kini dapat mr.Kim
ambil, apakan gadis itu tidak tertarik kepada kedua laki-laki itu? Ia bahkan
menatap mereka dengan cara yang sama dan tersenyum dengan mereka dengan cara
yang sama dan ia juga berbicara dengan mereka dengan cara yang sama.
Setelah
selesai makan kini tugas Mia membersihkan meja makan dan entah kenapa Alex
menemaninya. Dan mr.Kim pun saat itu telah stand by di posisinya untuk
mengamati kedua anak muda itu. Mia terlihat mengatakan sesuatu kepada Alex.
Mr.Kim tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan saat itu. Saat itu mr.Kim
masih sedang seru-serunya berbicara tentang golf dengan Ray. Tapi mr.Kim tidak
menyia-nyiakan kesempatan walaupun saat itu ia sedang berbicara seru dengan Ray
matanya terus melirik kearah Alex dan Mia. dan terlihat saat itu Alex menahan
tangan Mia dan menunjukan sesuatu yang membuat Mia harus pergi mengambil sesuatu
yang Alex maksud. Saat itu, mr.Kim tidak dapat melihat posisi mereka. Dan mr.Kim
pun mulai mengubah gaya duduknya. Mia sedang menuangkan kopi ke cangkir Alex.
Dan Mia juga sedikit mengatakan sesuatu yang membuat Alex tersenyum dan Mia pun
ikut tersenyum. Di situlah mr.Kim tersadar. Boleh saja Mia berbicara dengan
mereka dengan cara yang sama, menatap mereka dengan cara yang sama namun Mia tidak dapat tersenyum kepada mereka dengan
cara yang sama. Itu lah apa yang dapat di simpulkan oleh mr.Kim. “ini semua sangat menarik”.
Alasan
mr.Kim kembali ke Amerika ialah untuk mengajak Alex membantunya dalam konser
orkestra yang akan di buat oleh mr.Kim. kemudian Alex mengatakan kepada Mia
bahwa ia tidak akan pulang keapartement karena hari-harinya akan semakin sibuk.
Kemudian Mia hanya sedikit berbicara dan menunduk kemudian ia berpamitan kepada
orangtua Alex dan Ray. Mia mendatangi Alex kembali untuk menanyakan kunci
mobilnya yang tertinggal. Ray kemudian merasa penasaran dan mengatakan akan
mengantarkan Mia sampai pintu depan.
Penasaran
dengan kunci mobil Mia yang tertinggal, Ray pun bertanya kepada Mia tanpa
segan-segan. Ternyata malam itu saat Mia membatalkan janjinya makan malam
bersama Ray karena kondisinya yang kurang sehat Alex memintanya untuk datang ke
apartementnya. Alex sebelumnya tidak mengetahui kondisi Mia dan setelah Alex
mengetahui kondisi Mia yang sedang tidak enak badan Alex berusaha menghubungi
ponsel Mia, namun saat itu Mia sedang dalam perjalanan dan ponselnya
tertinggal. Ray pun menjadi sedikit berfikir dan bertanya lagi untuk apa Alex
menyuruh Mia ke apartementnya dan ternyata Alex menyuruh Mia datang ke
apartementnya malam itu hanya untuk membuatkan makan malam karena Alex tidak
dapat membuat makanan hanya dengan satu tangan. Dan mendengar semua kenyataan
itu, Ray, ia tidak tahu apa yang seharusnya dipikirkan setelah mendengar bahwa
Mia membatalkan janji makan malam bersama dengannya tetapi akhirnya Mia malah
makan malam bersama kakaknya Alex. Ray tidak tau apakah ia harus merasa cemburu
pada kakaknya.
Dua minggu telah
berlalu dan selama itulah Mia dan Alex tidak berjumpa. Selama dua minggu Mia
terus pergi ke apartemen Alex untuk membersihkan apartementnya namun ia tidak
pernah mendapati Alex berada di apartementnya. Dan ia terus membersihkan
apartement kosong itu padahal ia tahu bahwa apartement itu tidak mungkin
langsung berubah kotor karena di tinggal sehari saja. Kemudian yang membuat
hati nya kembali sedih setelah mendapati ranjang Alex yang tidak di tiduri itu
berarti sudah selama dua minggu Alex tidak pulang ke apartmentnya. Pikiran Mia
di buat galau tanpa kehadiran Alex Hirano. Ia terus berahap sebentar saja... sebentar saja.. ia ingin
bertemu dengan Alex Hirano.
Sama halnya
dengan apa yang mia rasakan. Alex tidak menikmati pekerjaannya dia terus merasa
bosan dan ada hal yang terus saja mengganjal di hatinya. Selama dua minggu
terakhir ia sudah berusaha untuk menghubungi Mia namun akhirnya semua rencanya
selalu tidak jadi. Karena ia tidak tau apa yang harus di katakan kepada gadis
itu. Dan saat itu bisa di bilang Alex sedang menghindari Mia. Ia merasa Mia
selalu membuat perasaannya kacau. berada di dekat Mia membuatnya bingung. Alex
tidak mengerti apa yang diinginkannya dan apa yang di rasakannya sendiri.
Mia terus
berharap Alex akan menghubunginya dan begitu pun dengan Alex ia berharap Mia
lah yang menghubunginya. Saat itu Alex sudah tidak dapat menahan rasa rindunya.
Ia sangat ingin mendengar suara wanita itu. Wanita yang selalu ada di
sampingnya wanita yang selalu menemaninya. Namun apa boleh buat sikap
mr.arrogant ini memang susah untuk di hilangkan. Kemudian ia berencana untuk menghubungi Mia Clark dan
telah bersiap dengan phone yang kini di genggamnya namun entah setan dari mana
yang merasukinya, beberapa pernyataan negatif pun merasuki nya. Kenapa Mia Clark juga tidak berusaha
menghubunginya selama ini. Setidaknya untuk memastikan bahwa Alex baik-baik
saja. Seharusnya ia menelpon dan bertanya apakah Alex membutuhkan bantuannya?.
Seharusnya begitu bukan?. Mr.arogant juga manusia. Saat itu ia malah
berfikir bahwa Mia pasti sedang bersenang-senang. Karena akhirnya ia punya
waktu luang untuk melakukan apa pun yang ingin dilakukannya. Dan fikirannya
membuatnya jengkel sendiri. Kemudian ia menekan beberapa nomor di hp nya. Dan
seseorang yang ia hubungi adalah Ayahnya!
Acara
orkestra ayahnya Alex pun berjalan lancar. Alex telah kembali ke apartementnya
dan pemandangan yang telah lama tida ia jumpai kini kembali lagi. Pagi harinya
di sambut oleh aroma kopi khas buatan Mia. Mia dengan mudah menebak ekspresi
Alex saat itu. Mia tahu Alex sangat merindukannya walau pun Alex berusaha menyanggah.
Dan sama halnya dengan Mia. pagi itu Alex sedikit terheran dengan Mia yang
datang terlalu pagi, Mia benar-benar berharap kalau hari itu Alex telah berada
di apartementnya dan melihat senyuman Mia pagi ini Alex tahu ia sangat lega
mengetahui hari itu Alex telah kembali ke apartementnya.
Tiba-tiba Mia
merusak semua suasana indah pagi hari dengan mengatakan kata-kata yang
seharusnya tidak di katakan saat mereka sedang berusaha melepas rasa rindu. “Alex, kalau tanganmu sudah sembuh, kau tidak
lagi membutuhkan pesuruh untuk membuatkanmu kopi kan?.” Pada awalnya memang
Alex menganggap Mia sebagai “malaikat kegelapan” namun sekarang berbeda. Pada awalnya
memang Alex begitu marah padanya dan memanfaatkannya dan dengan senang hati
menyuruh-nyuruhnya tapi, tapi sekarang keadaan berbeda Alex tidak lagi menganggap
Mia pesuruhnya tapi Mia adalah sesuatu yang lain. Yang saat itu tidak dapat
Alex descripsikan. Telepon dari Ray membuyarkan lamunan Alex. Mia menerima
telepon tersebut Ray mengajaknya makan di luar namun Mia menolak karena ia
sudah punya janji dengan Alex.”sayang
sekali adik kecil,kau terlambat selangkah” guman Alex.
Alex seorang
pianis terkenal dan juga lulusan Julliard tentu saja ia mendapatkan undangan
pentas seni tari terbesar “Dee Black Dance Company” sebuah group tari yang
sangat terkenal. Dan seperti biasa sikap Alex Hirano ia ingin mengatakan dengan
baik-baik namun, melakukan hal itu bukannya tidak bisa, tapi akan terasa aneh
kalu tiba-tiba ia bersikap manis mengajak Mia menemaninya di pesta tersebut.
Dan akhir nya Alex malah membuat pernyataan dan membuat Mia tidak mempunyai
pilihan lain selain menyatakan “iya”.
Keesokan
harinya, Karl manager Alex yang mengatur semua kegiatan Alex dalam
mempromosikan album dan pertunjukan konsernya. Mengajak Alex untuk makan siang
bersama. Hari menuju sembuhnya tangan Alex mungkin sudah tidak lama lagi dan
managernya mulai mengatur jadwal konsernya. Alex hanya bisa setuju dia selalu
percaya dengan apa yang di lakukan managernya itu. Kemudian Alex mengeluarkan
sebuah botol obat. Ia penasaran obat apa itu sebenarnya, jadi ia menanyakannya
kepada managernya itu. Dan ternyata reaksi dari Karl membuat Alex lebih
penasaran obat apa itu sebenarnya. Alex menjelaskan mungkin itu obat Mia karena
ia menemukannya di dapur tadi pagi. Karl tambah terkejut dan “apakah Mia mengidap penyakit jantung?”.
Malam itu Mia
terlihat mempesona dengan gaun hijaunya. Alex tidak dapat berkomentar apapun.
Tidak ada yang dapat mengalahkan kecantikan dan pesona Mia Clark. Mereka pun
sampai dan kini mereka telah berada di aula mewah dan telah terhias indah.
Acara pun di mulai. “Dee” seorang guru tari di Julliard terkejut melihat Mia,
dan pastinya ia sangat senang berjumpa kembali dengan murid yang menurutnya
sangat berbakat itu. Mia pun berjumpa dengan Arron seorang lawan main nya
ketika memainkan peran di setiap pertunjukan. Semua orang yang melihat Mia dan
Arron pasti akan berfikir bahwa mereka adalah sepasang kekasih karena kecocokan
mereka saat menari sangat mempesona semua orang. Alex merasa cemburu saat
melihat Mia bertemu dengan Arron. Dan acara pun di mulai kini setiap tamu harus
berpasangan dan menari secara bertukar-tukar. Alex yang suasana hatinya
memburuk setelah melihat Mia tersenyum kepada Arron, membuat Alex malas
mengikuti pesta ini sampai akhir. Dan ini adalah kali kedua ia melihat Mia
menari tapi sayangnya dia malas melihat lelaki yang menari bersama Mia. Harus
di akui tarian Arron dan Mia memang sangat mempesona dan Alex pun ikut
terpesona oleh mereka. Namun entah cemburu entah apa, mungkin saat itu Alex
malas untuk mengakuinya. Ia tidak ingin melihat lelaki lain memeluk Mia. Bahkan
Alex sendiri belum pernah memeluk Mia sekalipun.
Malam itu setelah
selesai menari penyakit Mia kambuh, mungkin karena terlalu bersemangat saat
menari ia lupa bahwa tubuh nya tidak cukup kuat untuk melakukan aktifitas yang
terlalu membuatnya capek. Tubuhnya pun mulai bergetar dadanya sakit. Ia
berjalan keluar dia mencoba menahan rasa sakitnya dan ia harap tidak seorang
pun melihat nya saat itu. Namun Alex berhasil menemukannya, Alex melepaskan
jasnya dan menyelimuti tubuh mungil Mia yang saat itu bergetar. Dan mereka pun
memutuskan untuk beranjak pulang.
Tidak bisa
meninggalkan Mia yang kesakitan tinggal sendiri di rumahnya malam itu Alex pun
menyuruh Mia untuk menginap di apartementnya. Mia tidak dapat melakukan banyak hal
untuk menolak saat itu dan Mia melihat wajah khawatir Alex saat itu, membuat
jantung Mia kembali berdetak lebih cepat. Apartement itu bagaikan obat. setiap
kali penyakit Mia kambuh dan kemudian dia pergi ke apartement Alex sakitnya
akan berkurang dan kemudian tidak terasa. Alex pun mulai bertanya tentang
penyakit Mia, namun Mia masih saja menyela dengan mengatakan bahwa semua
obat-obat itu adalah Vitamin. Alex sudah tahu semuanya namun Mia masih tetap
saja menyembunyikanya dari Alex, Alex telah tahu kalau Mia menderita penyakit
jantung dan ia juga susah tidur. Dan semenjak itu Alex mulai menjadi lebih
perhatian kepada Mia.
Semingu pun
berlalu selama itu Mia dan Alex tidak bertemu di karenakan pertengkarang yang
terjadi di antara mereka berdua. Mengetahui Mia yang terserang penyakit parah
membuat Alex menjadi lebih agresif menjaganya, namun itu membuat Mia marah.
Alex terus di buat khawatir dengan kondisi Mia yang akhir-akhir ini penyakitnya
sering kambuh namun ia terus mengatakan bahwa ia baik-baik saja kepada Alex.
Alex terus menanyakan kabarnya. Namun Mia terus membohongi Alex dengan
bermaksud tidak ingin membuat Alex khawatir. Selama seminggu Alex di tinggal Mia,
Alex pun sudah menjadi seperti orang gila, entah apa yang di lakukannya, ia
hanya terus khawatir dan memarahi setiap orang sampai akhir nya Karl managernya
menemui Mia dan menanyakan permasalahan yang terjadi.
Karl sangat
pintar berbicara entah mantra apa yang di bacakan hingga akhirnya Mia Clark mau
menemui Alex. Alex benar-benar mengkhawatirkannya, Alex berubah menjadi lelaki
yang hangat hari itu dia menanyakan apakah akhir-akhir ini sakit Mia sering
kambuh. Namun Mia kembali menjawab ia baik-baik saja. Alex sudah berusaha untuk
tidak terlalu khawatir namun ia tidak bisa, sampai akhirnya Mia menjelaskan
bahwa ia telah mengecek keadaannya ke dokter. Dokter selalu memberinya harapan
agar ia tetap tegar menjalani hidupnya. Mia juga mengatakan bahwa obat yang
selama ini ia minum tidak bisa menyembuhkan penyakitnya namun obat itu hanya
berfungsi untuk menahan rasa sakit saja. Tidak ada jalan lain, satu-satunya
cara agar ia tetap bertahan hidup yaitu ia harus mendapatkan transplasi
jantung. Namun di kota ini bukan hanya ia saja yang membutuhkan transplasi
jantung namun banyak orang yang membutuhkannya juga. Walaupun masih tetap
khawatir, namun penjelasan Mia membuat Alex merasa lebih lega, karena Mia sudah
mau jujur tentang keadaannya.
Keesokan
harinya adalah hari dimana Alex harus membuka perban di tangan kirinya dan itu
berarti tangan Alex telah sembuh total. Dan hari itu merupakan hari yang membuat
Alex sangat bahagia, pertama karena ia telah bisa menggerakkan tangannya lagi
dan kedua kini Mia Clark kembali kesisinya lagi. Dan ternyata Mia Clark menolak
perasaan Ray terhadapnya, dia terus menegaskan bahwa ia dan Ray hanyalah teman.
Dan Arron, ia dan Arron adalah partner mereka tidak pernah bertemu setelah itu.
Semua kejadian-kejadian itu melegakan hati Alex, kini tidak ada rintangan lagi
untuknya masuk ke hati Mia. Dan mungkin memang sudah dari dulu ia telah berada
di hati Mia sampai-sampai Mia tidak dapat melihat kepada laki-laki lain.
Sore itu Ray
yang sedang bermain-main bersama teman-temannya di buat mematung saat melihat
kakaknya menggandeng tangan Mia dengan ringan. Pemandangan itu terjadi begitu
saja, Ray lebih memilih tidak melihatnya dari pada ia harus melihat senyum Mia
kepada Alex, senyuman itu yang berbeda, senyuman yang tidak pernah Mia tampakkan
kepada Ray maupun laki-laki lain. Ray terdiam tidak tahu apa yang ia fikirkan. Alex dan Ray, seumur hidup mereka tidak
pernah memperebutkan apa pun. Sejak kecil mereka tidak pernah memperebutkan
mainan, tidak pernah memperebutkan kasih sayang orang tua mereka. Mereka juga
tidak pernah memperebutkan wanita. Sampai sekarang. Sepertinya sekarang mau
tidak mau mereka harus mulai berebut. Karena untuk yang satu ini Ray tidak
ingin berbagi. Dan kalau dugaannya benar, ia yakin Alex juga tidak ingin
berbagi.
Tangan Alex
sudah bebas bergerak dan jarinya pun mulai menari-nari di atas piano dengan
nada yang indah, terdengar sangat menusuk dan itu adalah pertama kalinya Mia
mendengar permainan piano Alex secara langsung setelah sebelum nya ia
mendengarkannya melalui kaset yang Alex berikan kepadanya. Nadanya sangat indah
dan judul dari lagu yang di bawakan Alex tadi adalah “sunshine becomes you” awalnya judulnya adalah “thingking of clark” namun Alex menggantinya karena nama Clark
terdengar seperti nama lelaki. Hanya Alex sendiri yang memanggil Mia dengan
sebutan Clark (nama keluarga Mia). Mia bertanya kenapa Alex, kenapa Alex
memangilnya Clark dan saat itu salahkan Alex, karenanya kini jantung Mia yang
malang mulai berdetak tak karuan. “aku
suka menjadi satu-satunya orang yang memanggilmu Clark”. “kurasa satu-satunya
hal yang bisa membuatku memanggil nama depanmu adalah kalau kau menikah
denganku” “kalau itu terjadi, berarti kau akan menjadi Mia Hirano. Dan saat itu
aku tidak mungkin memanggilmu dengan nama belakang,bukan?”
Hari natal
pun tiba. Sudah menjadi tradisi keluarga untuk berkumpul setiap memperingati
hari natal. Saat itu Alex harus kembali ke Jepang untuk berkumpul bersama
keluarganya. Sedangkan Mia juga harus kembali Eden Prairie satu desa di kota Amerika
tempat kakek dan nenek Mia tinggal. Tiba-tiba saja seorang dari jasa pengiriman
menghampiri rumahnya. bungkusan besar yang berisikan boneka. Mia terkejut
melihat boneka yang begitu besar, hadiah natal dari Alex. “peluk beruang yang manis ini kalau kau merindukanku. Selamat natal. _
Alex_ .
Semua orang merasa iri dengan kado
yang Mia dapatkan tak habis-habisnya mereka merayu Mia, membuat Mia benar-benar
harus menahan malu. Tak hanya sepupunya ibunya pun terus meledekinya. Ibu Mia
tahu banyak mengenai Alex karena Mia telah menceritakan segala hal yang terjadi
antara ia dan Alex kepada orang tuanya. Jadi walaupun belum pernah bertemu.
namun orang tua Mia sudah yakin bahwa Alex adalah anak yang baik dan dapat
menjaga Mia. Alex juga mendapat kan hadiah natal dari Mia. yaitu voucher, 3
buah voucher. Mia akan mengabulkan setiap permintaan Alex dengan voucher
tersebut.
Alex sudah
tidak mungkin lagi menyimpan perasaannya. Apa lagi Ray sudah sering memergokinya
terlihat begitu mesra dengan Mia. Suatu hari Ray masuk ke kamar Alex dan
bertanya
“Alex, apakah kau menyukai Mia?”. “Apa maksudmu?”. “Aku melihatmu dan Mia waktu itu di toko
kue”. “Apa yang kau lihat”. “Aku melihatmu dan Mia bergandengan tangan.”. “Kau menyukai Mia bukan Alex?”. “Ya”. ”Kupikir
juga begitu”. ”Apakah kau sudah memberi
tahunya?”. ”Tidak”. ”Aku tidak pernah menyangka aku akan bersaing
dengan kakakku sendiri dalam hal wanita”.
”Aku hanya ingin memberitahumu bahwa aku juga menyukai Mia”. ”Aku tahu”.
”Masih menyukainya?”. ”Dan walaupun Mia pernah berkata padaku bahwa
dia hanya menganggapku sebagai teman, aku masih menyimpan harapan suatu hari
nanti dia akan berubah pikiran. karena selama ini dia tidak pernah menunjukan
tanda-tanda menyukai orang tertentu”. ”Mmm”. ”Aku hanya ingin kau tahu”.
Hari berlalu
begitu cepat banyak sekali hal yang terjadi antara Mia dan Alex dan kini tiba
saatnya Mia harus mengikuti gladi bersih untuk pertunjukan “Dee Black Dance
Company”. Dee guru Mia sangat menginginkan Mia untuk menjadi pemeran utama
dalam pentas seninya. Mia menerimanya tanpa berfikir panjang saat itu suatu
firasat menyatakan kalau ia tidak menerima tawaran Dee mungkin ia tidak dapat
menari lagi. Mia terus berusaha meyakinkan orang-orang yang mengkhawatirkannya.
Bahwa ia akan berhasil melawan penyakitnya dan menari adalah hidupnya. Alex,
dan orang tua Mia beserta tamu-tamu yang lain telah duduk bersiap menyaksikan
gladi terakhir sebelum pertunjukkan. Dan Mia melakukannya dengan sempurna.
Panggung
pertunjukan pun telah usai Alex dan orang tua Mia langsung menuju belakang
panggung untuk memberikan semangat kepada Mia. Namun alangkah terkejutnya Alex
saat menjumpai Mia dengan tubuh lemah dan bergetar. Ambulans pun segela di
panggil kini Mia hanya bisa tergeletak lemah di atas kasur rumah sakit. Mungkin
saat itu Mia telah pasrah karena tidak ada cara untuk menyembuhkan sakitnya. Ia
tidak ingin terlalu berharap dengan tranplasi jantung.
Mia mulai
menatap ke arah Alex. Mia mulai mengenang hari-harinya bersama Alex mulai dari
hari ia pertama kali pertemu dengan Alex. Hari dia mana ia membuat tangan
seorang pianis terkenal terkilir dan harus membatalkan konsernya. “Kau tidak pernah bertanya padaku kenapa ku
bisa jatuh dari tangga?”. Dan Mia pun mulai bercerita alasan sebenarnya
mengapa ia terjatuh dari tangga. “Pagi
itu sebelum aku pergi ke small step aku pergi menemui dr.Schultz. Aku di
beritahu bahwa setelah semua usaha yang kulakukan selama berbulan-bulan,
setelah meminum sekian banyak obat mengerikan yang kadang-kadang menimbulkan
efek samping, setelah mengikuti diet ketat yang di anjurkan setelah melakukan
semua yang harus kulakukan demi mendapatkan sedikit harapan bahwa kondisi
jantungku bisa membaik, jantungku tetap tidak menunjukkan tanda-tanda membaik.
Malah hasil tes menunjukan kondisi jantungku semakin lemah. Dr.Schultz berusaha
bersikap optimis, tapi aku tahu dia mulai kehilangan harapan. Aku juga mulai
kehilangan harapan. Jadi hari itu ketika kau pergi ke small step, keadaan jiwa
ku sedang kacau. Aku merasa tertekan, putus asa, juga marah. Kemudian aku
menyadari diriku telah berdiri di ambang tangga dan bagai mana jadinya jika aku
terjatuh, apakan aku akan mati? Tepat setelah aku berfikir seperti itu aku
mendengan suaramu dan Ray. Aku berfikir aku masih belum ingin mati. Aku juga
tidak ingin menjadi orang cacat . Aku masih ingin menari. Semua itu melintas
cepat dalam fikiranku sampai aku menubrukmu.”
“Aku
mencintaimu” akhirnya kata itu
keluar langsung dari mulut Alex membuat Mia menegang. Saat itu Mia yang sedikit
mulai pulih pun berjanji bahwa ia akan menyelesaikan pertunjukan dan ia
berjanji ia akan bertahan hidup. Pertunjukan di mulai, Mia saat itu dalam
kondisi tidak baik namun ia memikul tanggung jawab untuk terus menari. Beribu
pasan mata telah menantikannya. Dan Mia pun mulai melangkahkan kakinya dan
mulai menari. Hingga pertunjukan usai semua orang bangga melihatnya. Orang tua
Mia tak kuasa meneteskan air mata. Alex walaupun khawatir ia yakin Mia akan
menepati janjinya. ia terus berusaha untuk yakin.
Lima hari
setelah pertunjukan Mia kembali di rawat ke rumah sakit. Kondisi Mia tidak dapat
di rahasia kan lagi. Dee Black yang saat
itu telah kembali ke Miami bersama rombongan kembali lagi ke New york untuk
menjenguk Mia. Alex dan orang tua Mia adalah orang yang paling sering menjaga Mia
di rumah sakit namun suatu hari saat Alex datang menjenguknya Mia mentapnya
datar dan bertanya “Alex, kenapa kau
datang kesini setiap hari?” semenjak
hari itu Mia menolak untuk menemui Alex.
“Aku ingin di izinkan menemuinya.satu kali
lagi saja kalau memang ia tidak mau menemuiku lagi” Alex menggunakan voucher
terakhirnya untuk menemui Mia. voucher pertamanya telah ia gunakan dan
permintaannya ialah ia ingin Mia terus berada disisinya dan Mia mengabulkan permintaanya.
Permintaan kedua Alex ia ingin mencium Mia dan kemudian Mia mengabulkannya. Dan
kini hanya tertinggal satu voucher terakhir apakah Mia mengabulkannya?. Alex
mendesah lega. Mia mengabulkan permintaannya.
Dua minggu kemudian mereka
mendapatkan berita bahwa jantung yang sesuai untuk Mia sudah tersedia. Mia
telah bersiap-siap untuk melakukan operasi. Semua orang menjadi khawatir.
Oprasi telah berlangsung selama lima jam namun ruang operasi masi menunjukan
lampu merah. Seluruh keluarga terus menunggu dengan cemas. Dan tiba-tiba dr.
Schultz melangkah masung meluju ruang tunggu dan menyatakan bahwa operasi telah
berjalan dengan lancar. Dan berharap tubuh Mia tidak menolak jantung baru yang
di berikan kepadanya. Namun semua orang terlalu cepat merasa lega. Termasuk Alex.
Tiga hari kemudian dokter mendapati bahwa tubuh Mia menolak jantung barunya.
Para dokter dengan sangat menyesal berkata bahwa tidak ada lagi yang bisa
mereka lakukan. Dan Mia tidak pernah sadarkan diri lagi.
Semua orang berduka atas
meninggalnya Mia. mr.Clark memberikan sesuatu kepada Alex. Camcorder mr.Clark
menemukannya saat membereskan kamar Mia di rumah sakit. Dan Alex menjadi tidak
sabar untuk melihat apa isi camcorder tersebut. Ternyata isi camcorder tersebut
adalah pesan terakhir Mia untuk Alex. Mia merekamnya saat ia tidak ingin
bertemu dengan Alex di rumah sakit. Di video itu Mia terus bersikap tidak
merasakan sakit padahal tubuhnya yang sangat kurus dan kulitnya yang sangat pucat,
membuat orang tahu bahwa ia sangat kesakitan saat itu. Mia meminta maaf karna
ia menghindar dari Alex. Ia tidak ingin Alex menghabiskan waktunya yang
berharga hanya untuk berada di rumah sakit. Ia ingin Alex melakukan hal-hal
yang seharusnya ia lakukan. Mia mulai bercerita panjang lebar di video itu
cerita tentangnya yang tidak di ketahui oleh Alex Hirano. Sesekali air mata
jatuh di pipinya dan dengan susah payah ia menelan ludahnya untuk melanjutkan
bercerita. Hingga pada akhirnya ia menyatakan dengan sedikit berbisik “Aku
mencintaimu, Alex Hirano”
“ Walaupun tidak ada hal lain di dunia ini
yang bisa kau percayai, percayalah bahwa aku mencintaimu. Sepenuh hatiku.”
Air mata
mulai menbanjiri pipi Alex, tangisannya tidak bisa tertahankan ia tidak dapat
menahan rasa sakit di hatinya. Dia begitu merasa terpukul atas kepergian Mia. Ia
bahkan tidak tahu kapan air matanya bisa berhenti. Perasaannya menjadi begitu
berkecambuk setelah melihat video terakhir dari Mia. Bahkan dia belum memanggil
nama “Mia” dengan “Mia”. Padahal Alex terus berharap ia dapat memanggil namanya
setelah mereka menikah. Namun, takdir membawanya kejalan yang berbeda.
Walaupun begitu, akhirnya harapan
yang tidak lagi berani di harapkannya itu terkabul. Akhirnya ia mendapatkan
jawaban yang di tunggu-tunggu selama ini. Akhirnya ia tahu bahwa Mia Clark juga
mencintainya itulah yang terpenting baginya. Karena seandainya tidak ada hal
lain di dunia ini yang bisa di percayainya, Alex masih bisa bergantung pada
keyakinan bahwa Mia Clark mencintainya.
Hari pun berlalu alex telah berada
di tengah-tengah pangung dengan pianonya. Ia berkata dan melihat kedua orang
tuanya Ray dan juga kedua orang tua Mia telah duduk di kursi tengah tepat barisan
paling depan. Namun saat melihat satu kursi kosong di sebelah mr.Clark hati
Alex mulai terasa nyeri. Dan “walaupun ia tidak berada di sisi ku harap
ia mendengarkan lagu ini. Dimana pun ia berada. Dan kuharap ia tahu bahwa
selama aku masih bernafas, aku akan selalu mencintainya. Sepenuh hatiku.
Selamanya”. Kemudian alex mulai memainkan lagunya, lagu yang sengaja ia
tulis untuk Mia Clark “Sunshine becomes you”.
Penilaian
buku :
Kelebihan
buku:
Romantisme percintaan manis disuguhkan dalam novel ini. Cara Alex menahan
rasa cemburunya saat Clark berdansa dengan Aaron di pesta Dee, bagaimana Alex
kesulitan mengungkapkan kekhawatirannya yang besar pada kondisi tubuh Clark
atau usaha Clark datang ke apartemen Alex dengan tertatih-tatih untuk
membuatkannya makan malam meski kondisi tubuhnya sedang sakit. Saya pribadi
suka di bagian Clark yang memberikan tiga buah kertas kosong berwarna biru
kepada Alex untuk hadiah natal Alex. Di kertas itu, Alex diijinkan untuk
menuliskan permohonan apapun pada Clark. Saya juga suka cara Alex memanggil Mia
Clark dalam novel ini. Semua orang memanggilnya Mia, tetapi Alex memanggilnya
dengan nama belakangnya, Clark. Mungkin ini terlihat biasa, tapi untuk sebagian
wanita jika dibegitukan justru seneng. Dan ada bagian di mana penulis
benar-benar membuat kita masuk kedalam cerita. Dan novel ini cukup bagus untuk
novel romantis.
Kekurangan
buku:
Ceritanya terlalu sederhana (dua
orang bertemu tak sengaja, membawa petaka, cat and dog scene, love
competition, dan tragedi) pada akhirnya tidak meninggalkan kesan yang
begitu mendalam bagi saya. Saya juga
tidak mendapati upaya penulis untuk mengajak pembacanya merasai suasana
kota New York. Quotes yang ada di novel ini pun tidak terlalu menarik contohnya
“Maksudku, aku penari. Menari adalah
hidupku. Apalagi yang bisa kulakukan kalau aku tidak boleh menari?.” Selain itu, pemilihan kata yang kurang efektif,
terkadang membuat pembaca merasa kebingungan memahami maksud yang ingin
disampaikan penulis. Novel ini juga sedikit
monoton tanpa adanya hentakan-hentakan yang mengejutkan.
Penilaian saya:
Setelah saya membaca novel ini. Jujur ada part-part di
mana penulis berhasil membuat saya masuk kedalam cerita dan sedikit meneteskan
air mata. Namun untuk jalan cerita yang seperti ini illana tan membuatnya
terlalu tebal. Novel ini benar-benar di kemas dengan sederhana dan cerita yang
sudah biasa, tidak ada gebrakan cerita baru dari novel ini. Saya sangat
menyukai cerita romantis dan saya juga menyukai menulis cerita. Jadi, menurut
saya novel ini bagus dan cukup romantis.
Namun, tidak ada adegan yangn membuat saya tidak akan melupakan adegan itu.
Jalan cinta Alex dan Mia berjalan mulus dan lancar tanpa hambatan. Dan itu
membuat novel ini menjadi membosankan. Tapi walau pun begitu saya menikmati
membaca novel ini dan akhirnya sama memutuskan untuk merensesikan novel ini.
Dan satu hal yang sangat saya sukai dari cara Ilana Tan menuliskan
karya-karyanya. Ia memang menuliskan sebuah cerita sederhana, namun saat kita
melompatkan halaman-halaman novel kita akan merasa sangat menyesal. Secara
tidak langsung ia membuat pembaca untuk terus membaca novelnya perlembar dan
fokus dengan cerita yang disungguhkan.
0 komentar:
Posting Komentar